KATA PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah
ini
dengan tepat pada waktunya.
Adapun judul makalah yang penulis ajukan adalah “KERAJAAN KUTAI”
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi salah satu tugas mata
pelajaran Sejarah Indonesia.
Dalam mempersiapkan,
menyusun, dan menyelesaikan makalah ini, penulis tidak lepas dari berbagai
kesulitan dan hambatan yang dihadapi.
Penulis
menyadari bahwa di dalam
makalah ini masih banyak
terdapat kelemahan dan kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran,
kritik, serta masukannya yang bersifat membangun tentunya demi perbaikan dan
pengembangan di dalam menyusun makalah di
masa mendatang.
Majalengka, September 2017
Penulis
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1
1.2 Tujuan Penelitian...................................................................................
1
1.3 Rumusan Masalah ................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kerajaan Kutai ......................................................................... 2
2.2 Letak Kerajaan Kutai ........................................................................... 2
2.3 Peninggalan Sejarah Kerajaan Kutai......................................................
2
2.4
Kehidupan Politik, Sosial dan Budaya, serta Ekonomi ......................... 5
2.4.1 Kehidupan Politik...............................................................
5
2.4.2 Kehidupan Sosial dan Budaya............................................
5
2.4.3 Kehidupan
Ekonomi...........................................................
6
2.5 Masa
Keruntuhanya Kerajaan Kutai....................................................... 7
2.6 Nama Raja-raja
Kerajaan Kutai..............................................................
7
BAB III PENUTUP
2.7
Kesimpulan ............................................................................................. 9
2.8 Saran ........... 9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kerajaan Hindu
merupakan pelopor berdirinya Negara hindu di Indonesia. Banyak
kerajaan-kerajaan hindu di Indonesia. Sejak masuknya budaya hindu ini Zaman
Prasejarah mulai berganti menjadi Zaman Sejarah. Kerajaan hindu di Indonesia
mempunyai sejarahnya masing-masing, seperti Kerajaan Kutai. Agar lebih memahami
Kerajaan Kutai, kita harus mempelajari sejarah-sejarah Kerajaan Kutai.
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan dari
penulisan dari makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui
sejarah kerajaan kutai
2. Mengetahui
letak kerajaan kutai
3. Mengetahui
peninggalan sejarah kerajaan kutai
4. Mengetahui
kehidupan politik, sosial dan budaya, serta ekonomi
5. Mengetahui
masa keruntuhanya kerajaan kutai
6. Mengetahui
nama raja-raja kerajaan kutai
1.3 Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat penulis
sampaikan, antara lain :
1.
Bagaimanakah sejarah kerajaan kutai ?
2.
Dimanakah letak kerajaan kutai ?
3.
Apa saja peninggalan sejarah kerajaan kutai
?
4.
Bagaimanakah kehidupan politik, sosial
dan budaya, serta ekonomi ?
5.
Bagaimanakah masa keruntuhanya kerajaan
kutai ?
6.
Siapa sajakah nama raja-raja kerajaan
kutai ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kerajaan
Kutai
Kerajaan
Kutai (Kutai Martadipura) adalah kerajaan bercorak hindu yang terletak di muara
Kaman, Kalimantan Timur, tepatnya di hulu Sungai Mahakam. Kerajaan Kutai
berdiri sekitar abad ke-4. Nama kerajaan ini disesuaikan dengan nama daerah
tempat penemuan prasasti, yaitu daerah Kutai. Hal ini disebabkan, karena setiap
prasasti yang ditemukan tidak ada yang menyebutkan nama dari kerajaan tersebut.
Wilayah Kerajaan Kutai mencakup wilayah yang cukup luas, yaitu hampir menguasai
seluruh wilayah Kalimantan Timur. Bahkan pada masa kejayaannya Kerajaan Kutai
hampir manguasai sebagian wilayah Kalimantan.
2.2
Letak Kerajaan Kutai
Kerajaan
kutai adalah kerajaan tertua di Indonesia. Kerajaan ini terletak ditepi sungai
Mahakam di Muarakaman, Kalimantan Timur, dekat kota Tenggarong.
2.3
Peninggalan Sejarah
Kerajaan Kutai
Di abad 21
sekarang ini, beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Kutai masih bisa kita
temukan di Museum Mulawarman yang letaknya ada di Kota Tenggarong, Kutai
Kartanegara. Jika Anda suatu saat berkunjung ke kota itu, sempatkanlah diri
Anda untuk menengok bukti kebesaran dari kerajaan kutai. Saya sendiri beberapa
waktu lalu berkunjung ke sana. Dengan tiket masuk Rp. 2.000, saya telah
berhasil menikmati bukti eksotika masa lampau dengan melihat beberapa
penginggalan kerajaan kutai. Apa saja peninggalannya yaitu sebagai berikut :
1.
Prasasti Yupa. Prasasti Yupa adalah salah satu peninggalan
sejarah kerajaan kutai yang paling tua. benda bersejarah satu ini merupakan
bukti terkuat adanya kerajaan hindu yang bercokol di atas tanah Kalimantan.
Sedikitnya ada 7 prasasti yupa yang hingga kini masih tetap ada.
2.
Ketopong Sultan. Ketopong adalah mahkota Sultan Kerajaan
Kutai yang terbuat dari emas. Beratnya 1,98 kg dan saat ini disimpan di Musium
Nasional di Jakarta. Ketopong sultan kutai ditemukan pada 1890 di daerah Muara
Kaman, Kutai Kartanegara. Di Musium Mulawarman sendiri, ketopong yang dipajang
adalah ketopong tiruan.
1890 oleh seorang penduduk di
sekitar Danau Lipan, Muara Kaman. Kalung Ciwa sendiri hingga saat ini masih
digunakan sebagai perhiasan kerajaan dan dipakai oleh sultan saat ada pesta penobatan
sultan baru.
4. Kalung
Uncal. Kalung Uncal adalah kalung emas seberat 170 gram yang dihiasi liontin
berelief cerita ramayana. Kalung ini menjadi atribut kerajaan Kutai
Martadipura dan mulai digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara pasca Kutai Martadipura
berhasil di taklukan. Adapun berdasar penelitian para ahli, kalung uncal
sendiri diperkirakan berasal dari India (Unchele). Di dunia, saat ini hanya ada
2 kalung uncal, satu berada di India dan satunya lagi ada di Museum Mulawarman,
Kota Tenggarong.
5.
Kura-Kura Emas. Peninggalan sejarah kerajaan kutai yang
menurut saya cukup unik adalah kura-kura emas. Benda ini sekarang ada di Musium
Mulawarman. Ukurannya sebesar setengah kepalan tangan. Dan berdasarkan label
yang tertera di dalam etalasenya, benda unik ini ditemukan di daerah Long
Lalang, daerah yang terletak di hulu sungai Mahakam. Adapun berdasar riwayat,
benda ini diketahui merupakan persembahan dari seorang pangeran dari Kerajaan
di China bagi sang putri raja Kutai, Aji Bidara Putih. Sang Pangeran memberikan
beberapa benda unik pada kerajaan sebagai bukti kesungguhannya yang ingin
mempersunting sang putri.
6.
Pedang Sultan Kutai. Pedang Sultan Kutai terbuat dari emas
padat. Pada gagang pedang terukir gambar seekor harimau yang sedang siap
menerkam, sementara pada ujung sarung pedang dihiasi dengan seekor buaya.
Pedang Sultan Kutai saat ini dapat Anda lihat di Museum Nasional, Jakarta.
7.
Tali Juwita. Tali juwita adalah peninggalan kerajaan kutai
yang menyimbolkan 7 muara dan 3 anak sungai (sungai Kelinjau, Belayan dan
Kedang Pahu) yang dimiliki sungai mahakam. Tali juwita terbuat dari benang yang
banyaknya 21 helai dan biasanyan digunakan dalam upacara adat Bepelas.
8.
Keris Bukit. Kang Keris bukit kang adalah keris yang
digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu, permaisuri Raja Kutai
Kartanegara yang pertama. Berdasarkan legenda, permaisuri ini adalah putri yang
ditemukan dalam sebuah gong yang hanyut di atas balai bambu. Dalam gong
tersebut, selain ada seorang bayu perempuan, di dalamnya juga terdapat sebuah
telur ayam dan sebuah keris, keris bukit kang.
9.
Kelambu Kuning. Ada beberapa benda peninggalan kerajaan yang
dipercaya memiliki
kekuatan
magis oleh masyarakat adat Kutai hingga saat ini. benda-benda ini ditempatkan
dalam kelambu kuning untuk menghindari tuah dan bala yang bisa ditimbulkannya.
Beberapa benda peninggalan sejarah kerajaan kutai tersebut antara lain
kelengkang besi,
10.
Singgasana Sultan. Singgasana sultan merupakan peninggalan
sejarah kerajaan kutai yang masih tetap terjaga hingga kini. Benda tersebut
terletak di Museum Mulawarman. Dahulu Setinggil / Singgasana ini digunakan oleh
Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sultan Aji Muhammad Parikesit, dan raja-raja
kerajaan kutai sebelumnya. Singgasana ini juga dilengkapi dengan payung,
umbul-umbul, dan peraduan pengantin Kutai Keraton.
11.
Meriam Kerajaan kutai. merupakan kerajaan yang dilengkapi
dengan sistem pertahanan kuat. Hal ini dibuktikan oleh banyaknya peninggalan
sejarah berupa meriam dan beberapa alat bela diri lainnya. Adapun meriam,
kerajaan kutai memiliki 4 yang hingga kini masih terjaga dengan rapi. Keempat
meriam tersebut antara lain Meriam Sapu Jagat, Meriam Gentar Bumi, Meriam Aji
Entong, dan Meriam Sri Gunung. Peninggalan
12.
Tombak Kerajaan Majapahit. Tombak-tombak tua yang berasal
dari Kerajaan Majapahit juga merupakan peninggalan sejarah kerajaan
kutai. Ya, tombak-tombak tersebut telah ada di Muara Kaman sejak dulu. Ini
membuktikan jika kerajaan kutai dan Kerajaan Majapahit pada masa silam memiliki
hubungan yang sangat erat. Peninggalan
13.
Keramik Kuno Tiongkok. Ratusan keramik kuno yang
diperkirakan berasal dari berbagai dinasti di kekaisaran Cina tempo dulu yang
sempat ditemukan tertimbun di sekitar danau Lipan membuktikan bahwa kerajaan
kutai dan kekaisaran china telah melakukan hubungan perdagangan yang erat pada
masa silam. Ratusan keramik kuno yang menjadi peninggalan sejarah kerajaan
Kutai itu kini tersimpan di ruang bawah tanah musium mulawarman di Tenggarong,
Kutai kartanegara. Peninggalan
14. Gamelan
Gajah Prawoto. Di Museum Mulawarman saat ini juga terdapat seperangkat gamelan.
Gamelan-gamelan ini diyakini berasal dari pulau Jawa. Tak hanya itu, beberapa
topeng, keris, pangkon, wayang kulit, serta barang-barang kuningan dan perak
yang ada sebagai peninggalan sejarah kerajaan kutai tempo silam juga
membuktikan bahwa telah ada hubungan erat antara kerajaan-kerajaan di Jawa
dengan Kerajaan Kutai Kartanegara.
2.4.1
Kehidupan Politik
Sejak muncul dan
berkembangnya Pengaruh Hindu di Kaltim, terjadi perubahan dalam tata
pemerintahan, yatu dari sistem pemerintahan kepala suku menjadi sistem
pemerintahan Raja atau feodal. Raja-raja yang pernah berkuasa pada kerajaan
Kutai adalah sebagai berikut:
·
Kudungga. Raja ini adalah Founding
Father kerajaan Kutai, ada yang unik pada nama raja pertama ini, karena nama
Kudungga merupakan nama Lokal atau nama yang belum dipengaruhi oleh budaya
Hindu. Hal ini kemudian melahirkan persepsi para ahli bahwa pada masa kekuasaan
Raja Kudungga, pengaruh Hindu baru masuk ke Nusantara, kedudukan Kudungga
pada awalnya adalah seorang kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia
megubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya mejadi
raja, sehingga pergantian raja dilakukan secara turun temurun.
·
Aswawarman. Prasasti Yupa menyatakan
bahwa Raja aswawarman merupakan raja yang cakap dan kuat. Pada masa
pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Kutai diperluas lagi. Hal ini
dibuktikan dengan pelaksanaan upacara Asmawedha. Upacara-upacara ini pernah
dilakukan di India pada masa pemerintahan raja Samudragupta, ketika ingin
memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda
dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan kerajaan Kutai. Dengan kata
lain, sampai dimana ditemukan tapak kaki kuda, maka sampai disitulan batas
kerajaan Kutai. Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit kerajaan Kutai.
·
Mulawarman. Raja ini adalah Putra dari
raja Aswawarman, ia membawa Kerajaan Kutai ke puncak kejayaan. Pada masa
kekuasaannya Kutai mengalami masa gemilang. Rakyat hidup tentram dan sejahtera.
Dengan keadaan seperti itulah akhirnya Raja Mulawarman mengadakan upacara
korban emas yang amat banyak.
2.4.2
Kehidupan Sosial dan Budaya
Berdasarkan isi
prasasti-prasasti Kutai, dapat diketahui bahwa pada abad ke -4 M di daerah
Kutai terdapat suatu masyarakat Indonesiayang telah banyak menerima pengaruh
hindu. Masyarakat tersebut telah dapat mendirikan suatu kerajaan yang teratur
rapi menurut pola pemerintahan di India. Masyarakat Indonesia menerima
unsur-unsur dari luar dan mengembangkannya sesuai dengan tradisi bangsa
Indonesia.
Kehidupan budaya
masyarakat Kutai sebagai berikut :
1.
Masyarakat Kutai adalah masyarakat yang
menjaga akar tradisi budaya nenek moyangnya.
2.
Masyarakat yang sangat tanggap terhadap
perubahan dan kemajuan kebudayaan.
3.
Menjunjung tingi semangat keagamaan
dalam kehidupan kebudayaannya.
Masyarakat Kutai juga
adalah masyarakat yang respon terhadap perubahan dankemajuan budaya. Hal ini
dibuktikan dengan kesediaan masyarakat Kutai yangmenerima dan mengadaptasi
budaya luar (India) ke dalam kehidupan masyarakat.Selain dari itu masyarakat
Kutai dikenal sebagai masyarakat yang menjunjung tinggispirit keagamaan dalam
kehidupan kebudayaanya. Penyebutan Brahmana sebagai pemimpin spiritual dan
ritual keagamaan dalam yupa-prasasti yang mereka tulismenguatkan kesimpulan itu
2.4.3
Kehidupan Ekonomi
Letak
geografis Kerajaan Kutai berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India.
Kerajaan Kutai menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal
tersebut memperlihatkan bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari
kehidupan masyarakat Kutai, disamping pertanian.
Keterangan
tertulis pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan
hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
2.5 Masa Keruntuhanya Kerajaan
Kutai
Kerajaan
Kutai berakhir pada saat Raja Kutai yang bernama Maharaja Dharma Setia tewas
dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13, Aji Pangeran Anum
Panji Mendapa. Kutai Kartanegara inilah, di tahun 1365, yang disebutkan dalam
sastra Jawa Negarakertagama. Kutai Kartanegara selanjutnya menjadi kerajaan
Islam. Sejak tahun 1735 kerajaan Kutai Kartanegara yang semula rajanya bergelar
Pangeran berubah menjadi bergelar Sultan (Sultan Aji Muhammad Idris) dan hingga
sekarang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.
2.6 Nama Raja-raja
Kerajaan Kutai
Nama raja-raja kerajaan kutai yang terkenal diantarannya
sebagai berikut :
1.
Maharaja
Kudungga, adalah raja pertama yang berkuasa di kerajaan kutai. Nama Maharaja
Kudungga oleh para ahli sejarah ditafsirkan sebagai nama asli orang Indonesia
yang belum terpengaruh dengan nama budaya India.Dapat kita lihat, nama raja
tersebut masih menggunakan nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa pada
masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya.
Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku. Dengan masuknya
pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat
dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun temurun.
2.
Maharaja
Asmawarman. Prasasti yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman adalah raja yang
cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi.
Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya Upacara Asmawedha pada masanya.
Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja
Samudragupta ketika ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan
pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai (
ditentukan dengan tapak kaki kuda yang nampak pada tanah hingga tapak yang
terakhir nampak disitulah batas kekuasaan Kerajaan Kutai ). Pelepasan kuda-kuda
itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.
3.
Maharaja
Mulawarman. Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Aswawarman yang menjadi
penerusnya. Nama Mulawarman dan Aswawarman sangat kental dengan pengaruh bahasa
Sanskerta bila dilihat dari cara penulisannya. Raja Mulawarman adalah raja
terbesar dari Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kutai
mengalami masa kejayaan.
Rakyat-rakyatnya hidup tentram dan
sejahtera hingga Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yang amat
banyak.
BAB
III
PENUTUP
2.7
KESIMPULAN
Kerajaan Kutai berada
di kalimantan Timur, yaitu di sungai hulu Mahakam. Nama kerajaan ini
disesuaikan dengan nama tempat penemuan prasasti, yaitu didaerah Kutai.
kaltim telah berdiri dan berkembang
kerajaan yang mendapatkan pegaruh Hindu adalah beberapa penemuan berupa batu
bertulis atau Prasasti. Tulisan itu ada pada tujuh tiang batu yang disebut
Yupa. Yupa ini berfungsi utuk mengikat hewan Korban. Korban itu merupakan
pwersembahan rakyat kepada para Dewa yang dipujanya.
Kehidupan social dan
budayanya pun sangat menjujung tinggi nilai kebudayaan yang ada. Kehidupan
ekonomi masyarakat kutai sangat makmur, dengan bukti bahwa Kerajaan Kutai
berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi
tempat yang menarik untuk disinggahi para pedagang. Hal tersebut memperlihatkan
bahwa kegiatan perdagangan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat
Kutai, disamping pertanian.
Keterangan tertulis
pada prasasti yang mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya
berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Masa keruntuhan
Kerajaan Kutai runtuh ketika Raja Dharma Setia tewas ditangan
Raja Kutai Kartanegara. Raja Dhamarmasetia adalah anak dari Raja
Mulawarman, cucu dari Raja Asmawarman, buyut dari Raja Kudungga. Dan Raja
Dharma Setia adalah Raja terakhir diKerajaan Kutai .
2.8
SARAN
Kita
sebagai masyarakat Indonesia harus mencintai budaya budaya yang ada saat ini.
Peninggalan-peninggalan yang begitu besar di Indonesia membuktikan bahwa
Indonesia adalah negeri yang kaya akan budaya. Dengan cara merawat,melestarikan
dan tidak merusak budaya yang ada itu juga merupakan bukti cinta kita
terhadapan peninggalan budaya diIndonesia.
DAFTAR PUSTAKA